Hati-hati dengan Ucapan, pikiran kita
Mungkin Anda masih ingat sewaktu kecil bermain-main di tepi jurang, sungai dan lainnya bersama dengan teman-teman. Saat anda berteriak hai....maka..tidak berselang lama anda akan mendengar bunyi yang sama persis dengan yang anda ucapkan tadi ....iya..itulah gema. Dan ini merupakan hukum alam atau sunatulloh.
Fenomena gema ini oleh seorang motivator Indonesia (Ippho Santosa) digunakan untuk menjelaskan tentang apa yang kita lakukan kepada orang lain itu akan memantul kembali kepada kita.
Berikut ini saya tuliskan kembali apa yang telah pernah disampaikan oleh beliau di beberapa media.
Teman jualan?
Teman jalan-jalan?
Teman punya mobil baru?
Teman kita atau siapa saja posting soal mobilnya yang baru, lha buat apa kita berprasangka buruk? Lebih baik kita terinspirasi agar dapat mobil serupa. Ini jadi doa, jadi sugesti.
Teman posting soal omsetnya yang besar, buat apa kita berprasangka buruk? Lebih baik kita terinspirasi agar dapat omset yang serupa. Ini jadi doa, jadi sugesti. Btw, apa yang terjadi saat kita iri dan dengki? Akan tertutup berbagai potensi rezeki. Rugi!
Kalaupun dia pamer, itu urusan dia dengan Tuhan-nya. Sekali lagi, itu urusan dia dengan Tuhan-nya. Kita? Hendaknya tetap terinspirasi dan termotivasi. Jangan pernah sekalipun iri dan dengki.
Nah, beda dengan mereka yang berhati sempit. Mereka biasanya mudah iri dan dengki. Bahkan merasa dirinya dipermalukan dan sakit hati. Padahal itu hanya persepsi-nya sendiri.
Hati-hati. Iri dan dengki hanya akan menutupi rezeki. Rugi! Benar-benar rugi! Kalau lapang hati? Lapang pula rezeki. Insya Allah. Pada akhirnya, soal lapang hati, kita praktek sama-sama ya.
Sekian dari saya, Ippho Santosa,
Nah itu tadi motivasi yang diberikan oleh Ippho Santosa (sang motivator, pengusaha, dll.), semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar