Pondasi Bisnis Penuh Berkah (1)

Kalau bisnis hanya sekadar untuk mencari cuan, bisa jadi hari-hari yang akan kita lewati sangat membosankan.

Kalau bisnis hanya asal mengejar impian, mungkin kita tak lagi peduli halal dan haram.

Tapi kalau bisnis dilakukan dengan sepenuh hati, walaupun terasa menguras energi, kita akan tetap melakukan hal tersebut dengan senang hati. Karena bisnis sudah menjadi makanan sehari-hari.

Kalau bisnis kita lakukan dengan Lillah, maka semua aktivitas bisnis kita bernilai ibadah.

Yes, itulah hal utama yang perlu kita tanamkan dalam hati dan pikiran. Bahwa bisnis adalah bagian dari ibadah, bukan hanya sekadar untuk mencari nafkah atau mengejar impian sampai lelah.

Bekerja atau berbisnis itu tinggi derajatnya, bahkan Allah menyandingkannya dengan jihad fi sabilillah. Allah berfirman, "...dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah." (QS. Al-Muzzammil: 20)

Pernah suatu kali ada seseorang yang sangat giat bekerja, lalu para sahabat Nabi yang melihatnya berkomentar. "Andai saja ini (giat bekerja) dilakukan untuk jihad fi sabilillah."

Kemudian Nabi menyela dengan sabdanya, "Janganlah kamu berkata seperti itu. Jika ia bekerja untuk menafkahi anak-anaknya yang masih kecil, maka ia berada di jalan Allah. Jika ia bekerja untuk menafkahi kedua orang-tuanya yang sudah tua, maka ia di jalan Allah. Dan jika ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya, maka ia pun di jalan Allah. Namun jika ia bekerja dalam rangka riya atau berbangga diri, maka ia di jalan setan." (HR. Thabrani)

Sungguh, bisnis yang diniatkan Lillahi ta'ala dengan tujuan untuk menafkahi keluarga, orang tua, diri sendiri serta untuk Allah dan Rasul-Nya, maka inilah salah satu bagian dari ibadah fii sabilillah.

Jika sebelumnya kita berbisnis hanya untuk mencari nafkah, maka sebaiknya revisi lagi dengan niatan Lillah.

Jika sebelumnya kita berbisnis lalu merasa jenuh karena tak kunjung meraih impian, maka ubahlah niat kita untuk berjuang fi sabilillah.

Jika kita berpikir bahwa bisnis bisa untuk menjadikan kita kaya raya, memang betul. Tapi itu hanya bernilai pekerjaan. Jika kita berpikir bahwa bisnis bisa untuk Allah dan Rasul-Nya, itulah bagian dari Lillah.

Siapa yang berbisnis hanya untuk diri sendiri, dia akan lelah. Siapa yang berbisnis diniatkan Lillah, mungkin dia juga lelah namun yang pasti akan berbuah indah.

Semoga bermanfaat.

Oleh : Gus Akhmad Musyafa Arwani-Founder Komunitas Bisnis Quantum Millionaire (QM)

Lihat : Ingin bisnis dg modal HP dan modal awal cuma ratusan rupiah ?

.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agar Rezeki otomatis mendatangi Kita

Penghalang Kebaikan

Agar Rezeki Kita Berkah dan Belimpah