Do'a malam Lailatul Qadar

Hari ini , ramadhan 1445 sudah memasuki hari ke 18. Bagaimana puasa kita selama 17 hari yang kemarin ?

Jika sudah baik, Alhamdulillah. Jika masih belum baik. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki nya dengan melakukan amalan amalan yang lebih fokus.

Di antara amalan yang dianjurkan ketika seseorang bertemu dengan lailatul qadar adalah memperbanyak do'a ampunan.

Dari 'Aisyah -radhiyallahu 'anha-, ia berkata, "Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do'a yang mesti kuucapkan?" Jawab Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, "Berdo'alah:

_Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni_


(Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku)". (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu 'lsa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Hadits ini dibawakan oleh Imam Tirmidzi dalam bab "Keutamaan meminta maaf dan ampunan pada Allah". Maksud dari "innaka 'afuwwun' adalah yang banyak memberi maaf. Demikian kata penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi.

Para ulama menyimpulkan dari hadits di atas tentang anjuran memperbanyak do'a "Allahumma innaka 'afuwwun..." pada malam yang diharap terdapat lailatul qadar. Do'a di atas begitu jaami' (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Do'a tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadhan saja.

Al Baihaqi rahimahullah berkata, "Meminta maaf atas kesalahan dianjurkan setiap waktu dan tidak khusus di malam lailatul qadar saja." (Fadho-ilul Awqot, hal. 258).

Ibnu Rajab rahimahullah juga memberi penjelasan menarik, "Dianjurkan banyak meminta maaf atau ampunan pada Allah di malam lailatul qadar setelah sebelumnya giat beramal di malam-malam Ramadhan dan juga di sepuluh malam terakhir. Karena orang yang arif adalah yang bersungguh- sungguh dalam beramal, namun dia masih menganggap bahwa amalan yang ia lakukan bukanlah amalan, keadaan atau ucapan yang baik (sholih). Oleh karenanya, ia banyak meminta ampun pada Allah seperti orang yang penuh kekurangan karena dosa."

Yahya bin Mu'adz pernah berkata, “Bukanlah orang yang arif jika ia tidak pernah mengharap ampunan Allah." (Lathoiful Ma'arif, hal. 362-363).

Hadits 'Aisyah di atas juga menunjukkan bahwa do'a di malam lailatul qadar adalah do'a yang mustajab sehingga dia bertanya pada Rasul mengenai do'a apa yang mesti dipanjatkan di malam tersebut.

Semoga Allah memberi kita taufik untuk terus beramal sholih di hari-hari terakhir Ramadhan.


Penulis : Muhammad Abduh Tuasikal (Muslim. Or. Id).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agar Rezeki otomatis mendatangi Kita

Kunci Rahasia Magnet Rezeki

Penghalang Kebaikan