Apa arti Sahabat
Manusia adalah mahluk sosial. Oleh karena itu manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya. Setinggi apapun kedudukan kita, tetap saja memerlukan sahabat.
Seorang suami bagaimanapun akan mendengarkan pendapat istrinya dalam menentukan sesuatu. Seorang direktur tetap meneliti pandangan para staf sebelum mengambil kebijakan.
Tidak terkecuali komandan peperangan masih membutuhkan prediksi para panglima saat mengatur strategi. Karena manusia memang mahluk sosial, tak ada yang mampu untuk bertindak sendiri.
Jika memang ada seseorang yang mumpuni dan sanggup bersikap One Man Show, maka satu-satunya yang pantas demikian adalah Rasulullah, manusia terbaik di alam ini.
Kenyataannya, Allah tetap mengajarkan kepada Sang Rasul agar senantiasa menyimak pandangan para sahabat dalam menentukan suatu sikap.
Bukan karena Rasulullah tidak mampu mengambil keputusan sendiri, melainkan sebagai pelajaran bagi kita bahwa seorang pemimpin mau tidak mau akan dipengaruhi para sahabat di sekitarnya.
Simaklah sejarah, bagaimana Rasulullah menerima pendapat Sahabat Salman ketika perang Khandaq, mendengar masukan Sahabat Abu Bakar untuk perjanjian Hudaibiyah, dan mengikuti saran Sahabat Al-Hubbab bin Munzir dalam mengambil posko di Badar.
Serta masih banyak lagi contoh bahwa Rasulullah meski seorang Nabi sekalipun akan dipengaruhi oleh pendapat sahabat-sahabatnya.
Oleh karena itu, sebagai muslim kita jangan melupakan pendidikan dari Rasulullah ini, bahwa seorang pemimpin tergantung siapa sahabatnya.
Masih ada waktu beberapa bulan lagi sampai kita memilih pemimpin negeri ini. Mari manfaatkan untuk mempelajari dengan detail siapa para sahabat di sekitar masing-masing calon presiden tersebut, karena setiap pemimpin akan dipengaruhi oleh pendapat sahabat-sahabatnya.
📝
Ustadz Arafat
Komentar
Posting Komentar