Batas maksimal kemampuan kita

Seorang pimpinan memerintahkan dua orang karyawannya untuk mengantarkan berkas dengan menggunakan mobil inventaris kantor.

Karyawan pertama dipinjami minivan tahun terbaru, adapun karyawan kedua mendapat sedan tua karena kebetulan hanya mobil ini yang tersisa di kantornya pada hari itu.

Kepada keduanya, sang pimpinan berpesan untuk mengantarkan berkas tersebut secepat-cepatnya.

Singkat cerita, karyawan pertama kembali ke kantornya lebih dulu. Selang beberapa jam, disusul si karyawan kedua yang tiba di kantor. Mereka berdua telah menjalankan tugas dengan secepat-cepatnya.

Pimpinan pun puas dengan apa yang mereka lakukan. Meskipun sebenarnya karyawan pertama jauh lebih cepat tetapi ia memaklumi karena memang mobil yang mereka gunakan berbeda kemampuannya.

Tidak ada masalah, sebab dalam perhitungannya, karyawan kedua pun sudah berusaha secepat yang ia mampu.

Demikianlah ilustrasi yang menggambarkan bahwa Allah menghendaki ibadah sebaik-baiknya dari kita masing-masing. Tetapi Allah pun memaklumi jika kualitas setiap manusia berbeda.

Terkadang ada yang sanggup tahajud sepanjang malam, dan sebagian lagi hanya bisa beberapa menit saja. Terkadang ada yang membaca Al-Quran tiga juz sehari, dan sebagian lagi hanya sanggup setengah atau seperempat juz saja.

وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

"dan apa yang aku perintahkan maka kerjakanlah semampu kalian." (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim)

Begitulah sesungguhnya manusia memiliki kemampuannya sendiri. Sedan tua tentunya berbeda dengan minivan terbaru. Kita tidak perlu membandingkan kemampuan kita dengan orang lain.

Tetapi Allah Maha Mengetahui. Masalahnya adalah kita yang belum berusaha maksimal. Kita sebenarnya masih mampu dalam beberapa hal, tetapi lebih suka memanjakan diri.

Maka, tidak apa-apa kita ini sedan tua atau bukan, berjuanglah sampai batas limit kemampuan kita sendiri!, yaitu saat kita sudah tidak “diberikan” kemampuan lagi oleh Allah. Semisal kita sholat diharuskan berdiri tegak, namun ketika kita tidak mampu berdiri kita dibolehkan sholat sambil duduk. Duduk pun gak mampu, kita boleh sholat sambil tiduran. Tiduran sudah gak mampu, kita diperbolehkan sholat sambil berbaring. Berbaringpun sudah gak mampu, kita diperbolehkan sholat dengan isyarat mata. Sampai diambil nyawa kita..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agar Rezeki otomatis mendatangi Kita

Penghalang Kebaikan

Agar Rezeki Kita Berkah dan Belimpah