Konsep Memperoleh Rezeki bagi Seorang Muslim
Rezeki memang sudah dijamin dan ditanggung oleh Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Kapan diberikan, dalam bentuk apa, berapa kadarnya itu
yang kita (mahkluk) belum mengetahuinya.
Nah….tugas kita adalah menyiapkan wadahnya, memantaskan
diri . Salah satu yang perlu kita siapkan adalah kita harusnya tahu konsep
mendasar dalam menyambut hadirnya rezeki kita.
Beberapa konsep itu adalah sebagai berikut .
1. Mencari rezeki dengan dasar taqwa.
Firman Allah SWT dalam QS. At-Thalaq ayat : 2 dan 3
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya"
2. Berusaha mendapatkan rezeki dari hasil kerja sendiri.
Rasulullah ﷺ
bersabda:
" Tidaklah seseorang mengkonsumsi makanan itu lebih baik dari pada mengkonsumsi makanan yang diperoleh dari hasil kerja sendiri, Sebab Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil kerjanya." H.R. Al-Bukhari.
3. Ikhlas dalam menafkahi.
Rasulullah ﷺ
bersabda:
"Sesungguhnya tidaklah kamu menafkahkan suatu nafkah dengan ikhlas karena Allah kecuali kamu mendapat pahala darinya." H.R. Al-Bukhari & Muslim.
4. Hemat & menabung.
Rasulullah ﷺ
bersabda:
"Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang bekerja dari yang baik, membelanjakan harta dengan hemat, serta dapat menyisihkan untuk menghadapi hari kefakirannya." H.R. Al-Bukhari & Muslim.
hemat bermakna tidak berlebih-lebihan dalam membelajakan harta. Tidak terlalu pelit dan juga tidak terlalu boros. Mungkin juga maksudnya, penghasilan satu bulan masih sisa banyak (karena terlalu sedikit dikeluarkan), dan juga tidak dihabiskan dalam satu bulan tanpa sisa. Yang pas tentunya dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan hidup selama satu bulan sesuai dengan keperluannya,sehingga masih sempat juga menyisakan untuk "tabungan" di masa berikutnya.
Demikian tadi beberapa dasar konsep memperoleh rezeki
seorang muslim. Jika apa yang ditulis ini adalah benar, kebenaran semata-mata
datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika apa yang tertulis ini salah/tidak
benar, semata-mata karena kekurangan ilmu dari penulisnya.
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar